31/03/13

FUNGSI TELUR DALAM INDUSTRY BAKERY


Telur menjadi salah satu ingridient penting dalam produk bakery seperti roti, biskuit, cake, pastry dan lain-lain.
Telur yang dimaksud adalah telur ayam yang kulit cangkangnya dapat berwarna coklat ataupun putih. Telur merupakan sumber zat gizi makro yaitu protein yang sangat penting bagi pertumbuhan, pemeliharaan, sistem pertahanan dan perbaikan tubuh kita. Sekitar lebih dari 85% kandungan telur segar adalah air dan sekitar 12% nya adalah protein, sisanya adalah lemak, karbohidrat, berbagai vitamin dan mineral, dan beragam senyawa penting lain dalam jumlah kecil. Salah satunya adalah karotenoid yang memberikan warna kuning khas pada kuning telur. Protein telur adalah protein berkualitas superior karena profil asam-asam aminonya yang sangat baik, memiliki nilai biologis 100% dan rasio efisiensi protein yang paling tinggi di antara berbagai protein hewani yang ada. Artinya protein telur dapat diserap dan digunakan oleh tubuh dengan sangat baik. Kadar air yang besar dalam telur seperti halnya susu segar memberikan sumber air berkualitas terbaik dalam sistem pangan. Lemak telur menjadi sumber asam-asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh tunggal (MUFA) maupun majemuk (PUFA) dengan rantai karbon dari 18 sampai 22. Kuning telur juga sumber kolin yang sangat baik.
Telur yang digunakan dalam produk bakery memberikan beragam perana yaitu :
1.      Sumber zat-zat gizi prima untuk kesehatan
2.      Memberikan sifat-sifat inderawi seperti warna, citarasa dan tekstur yang menentukan penerimaan produk oleh konsumen
3.      Memberikan berbagai sifat fungsional sebagai ingridient pangan
Sifat-sifat fungsional telur meliputi gelasi; foaming atau pembentuk busa; pengemulsi; pengikat air, lemak dan citarasa; sumber antioksidan dan warna.
Sifat gelasi telur
            Sifat gelasi atau pelekatan yang kuat dari protein telur memberikan kekompakkan antar ingridient dalam produk bakery. Protein telur dapat menyerap dan memperangkap berbagai bahan pencitarasa, mengikat butiran lemak, memperangkap air, dan gas/ udara. Sifat elastis protein dan memperangkap berbagai bahan lain memberikan tekstur yang lembut.
Sifat foaming telur
            Putih telur mengandung protein utama albumin yang bersifat larut air. Albumin bersifat penstabil antara air dan udara dalam sistem pangan karena struktur globularnya dapat membentuk struktur yang kaku bila dikocok. Saat pengocokkan udara masuk dan protein puti telur membentuk struktur lapisan tipis atau film di sekitar udara tersebut sehingga terbentuk busa atau foam. Sifat ini sangat baik untuk produk bakery yang perlu mengembang seperti kue meringue atau chiffon. Berbagai uji coba menunjukkan bahwa busa terbaik terbentuk bila protein dikocok secukupnya atau tidak berlebihan. Pengocokkan yang berlebihan justru merusak struktur busa.
Sifat pengemulsi telur
            Sifat sebagai pengemulsi yang menyatukan butiran lemak dan air diberikan oleh lipoprotein dan fosfolipid yang terdapat dalam kuning telur. Keduanya memiliki gugus polar dan tidak polar, sehingga komponen polar dan tidak polar berbagai ingridient dapat terdispersi secara homogen. Lebih jauh kombinasi sifat memperangkap air protein telur dan emulsifikasi dapat menahan hilangnya air sehingga tekstur yang lembut dapat dipertahankan.
Karotenoid kuning telur terdiri dari xanthophyll/ Lutein, lycopene, alpha- dan beta-karotene yang bersama-sama berwarna kuning keemasan dan dikenal sebagai zat antioksidan. Warna karotenoid ini memberi warna kuning alami dan bersama protein yang memperangkap berbagai pencitarasa dan gula setelah proses pengovenan menghasilkan warna kuning kecoklatan mengkilap pada produk bakery, bau yang khas, dan citarasa yang mengundang selera.



Sumber            :
Murwani, Retno. “Fungsi Telur dalam Industri Bakery”. Food Review, No. 5, Th. 2010, Mei, hlm. 38 – 40.

0 Comment: